Cita Cita Naik Kelas



Naik kelas pasti memiliki syarat yang harus dipenuhi. Teringat ketika saya menempuh pendidikan SD, setiap tahun saat kenaikan kelas ada minimum nilai yang harus dipenuhi untuk naik kelas. Memasuki masa SMP dan SMA selalu ada syarat nilai yang harus dilalui juga untuk bisa lulus. Ketika berganti semester di kuliah pun juga ada syarat nilai akademik kelulusan yang menjadi tolok ukur untuk bisa naik semester. Kelulusan dari SD, SMP, SMA serta kuliah dengan sedemikian banyak syarat berarti artinya harus ada kemajuan. Dulu tidak bisa perkalian, pembagian, pecahan, bangun ruang berganti menjadi bisa bahkan lebih mahir dari waktu ke waktu. 

Lulus dari jenjang pendidikan dan berganti memasuki dunia kerja juga menganut prinsip yang sama dengan naik kelas. Naik kelas yang saya maksudkan disini adalah bertambahnya keterampilan dan pengetahuan. Misalnya saya dahulu tidak bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris sekarang lebih mahir dalam komunikasi dalam bahasa Inggis, dulu tidak mengerti pengolahan data A dan proses kerja B sekarang lebih terampil serta rapi dalam pengolahan data A dan memahami alur proses kerja B. 

Perlu kalian ingat untuk mengubah dari yang sebelumnya tidak bisa dan tidak mahir menjadi bisa dan mahir memerlukan pengorbanan. Setiap kenaikan kelas perlu pengorbanan berupa waktu, perasaan, uang hingga air mata. Sekarang yang saya simpulkan untuk kenaikan kelas memerlukan rumus kesabaran dan kegigihan serta kesetiaan dalam setiap masalah yang sedang dihadapi. 

Ini merupakan tahun ke-4 saya bekerja di Jakarta dengan berbagai cerita disetiap pekerjaan yang dilewati. Mengalami masa adaptasi baik dalam segi lingkungan pekerjaan, pertemanan hingga keterampilan yang perlu dikuasai. Tidak jarang ada gesekan perdebatan dan kekesalan hingga tangis dalam setiap project yang dilalui. Berbagai hal campur aduk tersebut ternyata memiliki pengalaman yang menjadi bekal untuk naik kelas. 

Sekarang pun di saat saya menulis hal naik kelas, saya percaya saya ada di fase proses naik kelas. Pilihan sulit dan berat saya telah ambil untuk bisa menuju proses naik kelas. Pilihan tersebut hanyalah langkah awal untuk proses yang masih terus terjadi. Langkah sulit perlu ditempuh untuk mendapatkan berbagai pengalaman dan keterampilan yang dahulu belum dikuasai menjadi lebih dikuasai hingga mahir. 

Sudah pasti gesekan ketidakenakan terjadi di proses kenaikan kelas saya yang kesekian kalinya ini. Tulisan ini saya torehkan untuk mengingat bahwa saat ini saya sedang di proses perjuangan. Perjuangan saya tidak sendirian, pun saya bersyukur pada Tuhan masih ada penguat disetiap cobaan dalam proses kenaikan kelas ini. Inilah saat menabur yaitu penuh dengan drama dan perjuangan :)

Ada pepatah lama yang mengatakan “If you want something you’ve never had, then you’ve got to do something you’ve never done” yang sederhananya bermakna perlunya keluar dari zona nyaman untuk bisa mencapai kenaikan kelas. Bagi saya sendiri naik kelas ini tidak akan ada habisnya. Setiap sel dan rajutan DNA kita akan beradaptasi selalu dengan perubahan maka begitu pula dengan keterampilan yang dapat dikuasai. 

Saya baru-baru ini menonton ulang Pursuit of Happyness dan saya amat terkesan dengan kalimat yang diucapkan Chris kepada anaknya “Don’t ever let somebody tell you.. You can’t do something. Not even me.” Maka bagi saya kenaikan kelas adalah berbagai pembuktian dari kerja keras yang akan berbuah manis di kemudian hari.

Mari berkarya dan bertumbuh untuk bisa naik kelas. Kamu MAU?

Komentar

  1. Ya mar. Drama selalu ada ya. Hehee.. dont let anybody tell you that you can't. Not even me too :)

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. thank youuu sudah menjadi penguat ku juga :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer